Berlayar dalam Gelombang Pandemi



Semenjak berlangsung epidemi corona akhir 2019 lalu di Wuhan, Tiongkok, virus corona terus merambat ke beberapa negara di dunia, termasuk juga Indonesia. Efek virus membahayakan itu hebat, melumpuhkan pekerjaan ekonomi, keagamaan, social, sebagian besar berhenti.
Rapor Pemain Westham Saat Imbangi MU
Pemerintah di beberapa negara pilih lockdown, tutup diri dari dunia luar untuk menahan penebaran penyakit corona. Dengan tutup diri, tingkat melancong orang serta pengiriman barang dari satu negera ke negara lain berhenti. Lawatan antar wilayah, antar pulau tidak bergerak. Tanpa ada gerakan orang, perusahaan transportasi udara, laut, darat serta kereta api semua calaps khususnya untuk angkutan penumpang.
Cuma dalam hitungan bulan, perusahaan transportasi kelas dunia semcam Emirat, mulai kesusahan keuangan. Semakin tingginya ongkos operasi dengan implikasi prosedur kesehatan semakin memberatkan perusahaan.Ditambah limitasi penumpang untuk menjaga jarak membuat penghasilan seret. Pengeluaran yang semakin besar dari penghasilan jadikan usaha angkutan tidak menjajikan. Serta jika dipaksakan bekerja akan rugi serta pailit.Untuk hindari kemunduran, beberapa perusahaan penerbangan lakukan PHK. Garuda Indonesia, LION, Air Asia sudah mem-PHK beberapa ratus, serta beberapa ribu orang. Sesaat perusahaan otto bis tidak dapat bekerja. Bis, sopir, kondektur, kernet semua nganggur.PT. Pelayaranan Nasional Indonesia (Persero)-PELNI untuk perusahaan negara untuk jalani penempatan layanan angkutan laut antar pulau menyusun nusantara terserang dampak.Penutupan dermaga oleh pemda sudah memaksakan beberapa kapal pengangkut penumpang harus parkir atau porstay. Karena 26 kapal penumpang rute nusantara serta 46 rute kapal pelopor dalam beberapa waktu tidak bekerja, penghasilan perseroan menyusut.Walau tidak operasional, ongkos operasi kapal harus tetap keluar, pasalnya kapal yang parkir masih perlu listrik untuk penerangan, masak, AC serta untuk pekerjaan ABK yang portstay ditengah-tengah laut. Transportasi laut tidak sama dengan transportasi darat, dimana saat parkir mesin membantu kapal jangan dimatikan.Mujur PELNI bukan hanya layani angkutan penumpang. Semenjak tahun 2015 yang lalu, perusahaan yang berdiri pada 28 Apil 1952 ini sudah mengawali usaha angkut barang dengan kapal barang.Berawal dari penempatan pemerintah untuk tol laut, PELNI beli 9 kapal container beberapa type. Pemerintah membuat beberapa kapal tol laut serta kapal ternak, PELNI dipilih jadi operator kapal tol laut serta kapal ternak.Kecuali mempunyai kapal barang, PELNI mempunyai kapal penumpang yang dapat mengusung barang, bagus di dalam container atau kargo berbentuk paket. KM. Ciremai, KM. Dobonsolo, KM. Gunung Dempo, KM. Egon adalah kapal multi peranan dapat mengusung kendaraan, container serta penumpang pada sebuah perjalanan, kapal 3in1.

Postingan populer dari blog ini

This growth should not be interpreted

Non-specific impacts