Jalan-jalan" dengan Bus Listrik TransJakarta


Rupanya ada bis TransJakarta yang baru lho, tetapi ini powernya gunakan listrik. Saya baru mengetahui, walau sebenarnya ini mau satu bulan wara wiri melewati jalan Blok M - Balai Kota semenjak pertama-tama dikenalkan pada 6 Juli 2020. Masih eksperimen sich minimal sampai akhir tahun ini.
Rapor Pemain Westham Saat Imbangi MU
Barusan saya berpeluang naik kendaraan listrik dengan code EV1. Serta, ini untuk kali pertamanya saya menjajalnya. Dalam satu hari ini, saya telah 2x menaikinya.
Pertama, saya naik dari halte Stasiun Sudirman, turun di Menara Thamrin. Ke-2 dari halte Hotel Saripan Pasifik Thamrin, turun di Stasiun Sudirman.Ini hari, jam 9.30 saya ada agenda rapat di kantor Tubuh Standarisasi Nasional (BSN) yang berada di jalan Thamrin.Jadi seperti umumnya, saya naik kereta dari Stasiun Citayam arah Stasiun Tanah Abang, turunnya di Stasiun Sudirman, lalu lanjut naik bis TransJakarta berkode GR jalur Bundaran Senayan - Serasi. GR di sini berarti "gratis" alias tidak diambil ongkos. Tujuannya sich agar hemat biaya demikian. Hahaha...Saat saya menanti busTJ yang cukup lama, eh yang datang ialah busTJ yang bertenaga listrik. Jelas saya jadi bingung bin norak. Bodi mobilnya sekilas sama besar dengan busTJ berkode "GR", tetapi cukup lebar di atas sedikit. Seperti "punuk unta". Warnanya putih.Sebelum naik, saya dilihat temperatur badan terlebih dulu. Saat dilihat gunakan thermo gun, temperatur saya 36,5 derajat selsius, yang bermakna saya aman. Saya juga disilahkan untuk masuk.Sebelum duduk, saya harus ngetap kartu e-money di mesin Tap On Bis (TOB) di bis, untuk alternatif uang tunai. Kemudian duduk manis deh.Walau gratis, penumpang harus tetap nge-tap, serta turun juga demikian, tetapi saldo tidak terpotong. Oh ya, barusan e-money saya saldonya 0, belum saya isi-isi, tetapi sebab gratis, jadi tidak jadi masalah. Waktu turun, di monitor bisa dibaca biaya Rp 0.dokumentasi pribadi Sebab ini masih epidemi Covid-19, tempat duduk dibatasi yang diikuti dengan dikasih sinyal silang. Bila kemampuan tempat duduk ini untuk 25 orang, bermakna cuma setengahnya yang duduk, bekasnya yang 11 penumpang bermakna berdiri. Tetapi saat saya naik sampai saya turun, penumpangnya cuma 4, termasuk juga saya.Yang pasti penumpang diharap kerjasamanya dengan patuhi batas jarak aman, yakni minimum satu lengan tangan di antara satu konsumen setia dengan konsumen setia yang lain.

Postingan populer dari blog ini

This growth should not be interpreted

Non-specific impacts

Berlayar dalam Gelombang Pandemi